Di era digital saat ini, hampir setiap aktivitas kita terekam dalam berbagai perangkat elektronik, mulai dari komputer, smartphone, hingga tablet.
Namun, apa yang terjadi ketika kita ingin menjual, membuang, atau mendaur ulang perangkat yang kita gunakan?
Bagaimana cara memastikan bahwa data sensitif tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah?
Di sinilah pentingnya data wiping atau penghapusan data secara aman.
Apa Itu Data Wiping?
Data wiping adalah proses menghapus data dari perangkat secara permanen sehingga tidak bisa dipulihkan atau diakses oleh pihak lain.
Berbeda dengan menghapus file secara manual atau memindahkannya ke recycle bin, yang mungkin masih bisa dipulihkan dengan perangkat lunak recovery, data wiping memastikan bahwa data benar-benar hilang tanpa jejak.
Data wiping biasanya dilakukan dengan metode overwrite, di mana data lama ditimpa dengan pola tertentu berkali-kali hingga tidak mungkin lagi diakses. Proses ini sangat penting bagi perusahaan atau individu yang menangani informasi sensitif yang tidak boleh jatuh ke pihak yang tidak berwenang.
Mengapa Data Wiping Sangat Penting?
Data wiping penting dilakukan karena menghapus file secara manual atau memformat perangkat saja tidak cukup untuk memastikan keamanan data.
File yang dihapus manual masih bisa dipulihkan dengan perangkat lunak khusus. Oleh karena itu, tanpa data wiping, ada risiko besar bahwa data pribadi atau bisnis Anda bisa jatuh ke tangan yang salah.
Beberapa alasan utama pentingnya data wiping meliputi:
- Melindungi Privasi: Menghindari risiko data pribadi, seperti foto, dokumen, atau informasi sensitif lainnya, disalahgunakan.
- Kepatuhan Regulasi: Banyak negara dan industri yang mewajibkan penerapan praktik data wiping untuk memenuhi standar perlindungan data, seperti GDPR di Eropa atau UU ITE di Indonesia.
- Menghindari Kebocoran Data: Kebocoran data bisa menyebabkan kerugian finansial dan reputasi bagi perusahaan atau individu.
Bagaimana Proses Data Wiping Bekerja?
Proses data wiping melibatkan penghapusan data di tingkat yang lebih dalam dibandingkan sekadar menghapus file atau memformat perangkat. Ada beberapa metode yang digunakan dalam data wiping:
- Overwriting: Metode ini menimpa data yang ada dengan pola acak beberapa kali, sehingga file asli tidak bisa dipulihkan.
- Degaussing: Proses ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menghapus data yang tersimpan di hard drive berbasis magnetik, seperti HDD.
- Physical Destruction: Ini adalah metode paling ekstrim, di mana perangkat penyimpanan seperti hard drive atau SSD dihancurkan secara fisik. Ini sering digunakan untuk data yang sangat sensitif yang tidak boleh diakses lagi.
- Secure Erase: Fitur bawaan pada beberapa perangkat keras yang memungkinkan penghapusan data secara permanen.
Bagaimana Cara Memilih Metode Data Wiping yang Tepat?
Pemilihan metode data wiping yang tepat tergantung pada jenis perangkat yang digunakan dan sensitivitas data yang ingin dihapus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:
- Hard Drive vs SSD: Perangkat penyimpanan berbasis HDD (Hard Disk Drive) dan SSD (Solid State Drive) memiliki metode wiping yang berbeda. Misalnya, proses overwrite lebih efektif di HDD, sementara SSD membutuhkan pendekatan berbeda, seperti Secure Erase, karena struktur penyimpanannya berbeda.
- Tingkat Sensitivitas Data: Data sensitif seperti informasi kesehatan atau keuangan memerlukan proses wiping yang lebih kuat dan aman, mungkin menggunakan beberapa metode sekaligus untuk memastikan keamanan maksimal.
Apa yang Terjadi Jika Tidak Melakukan Data Wiping?
Tidak melakukan data wiping secara tepat bisa membawa banyak risiko, baik bagi individu maupun perusahaan. Beberapa risiko yang mungkin dihadapi antara lain:
- Pencurian Identitas: Data pribadi yang tidak dihapus secara benar bisa digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk pencurian identitas, yang bisa berujung pada kerugian finansial atau kriminal.
- Kebocoran Data Perusahaan: Perusahaan yang tidak mematuhi prosedur data wiping yang tepat bisa mengalami kebocoran data penting, yang dapat merusak reputasi dan menyebabkan kerugian finansial besar.
- Pelanggaran Hukum: Di banyak negara, termasuk Indonesia, ada regulasi yang mengatur perlindungan data. Tidak menghapus data dengan benar bisa membuat perusahaan atau individu terkena sanksi hukum.
Alat dan Software untuk Data Wiping
Ada banyak alat dan software yang bisa digunakan untuk melakukan data wiping secara efektif. Beberapa di antaranya adalah:
- Certus Erasure: Certus adalah Solusi data wiping yang menyeluruh dan mematuhi hampir 43 standar keamanan internasional seperti milik GDPR (General Data Protection& Regulation), NATO (North Atlantic Treaty Organization), dan DoD (Department of Defense).
Selain itu, Certus juga bisa melakukan data wiping pada berbagai jenis perangkat, bukan hanya HDD dan SSD saja, tapi juga untuk flashdisk, smartphone, memory card, SAN, NAS, DAS, dan masih banyak lagi.
Penggunaan Certus Erasure bisa kita dapatkan melalui system integrator yang melayani penghapusan data menggunakan Certus. Untuk menggunakan jasa Certus kami, anda bisa klik di sini untuk langsung memesan atau mau bertanya-tanya terlebih dahulu. - Darik’s Boot and Nuke (DBAN): DBAN adalah sebuah software open-source yang populer untuk wiping data. Kegunaan utama DBAN adalah untuk mem-wipe data dari sebuah HDD.
- CCleaner: CCleaner mungkin lebih popular karena software ini sering digunakan untuk membersihkan computer dari data selain membersihkan cache dan file sementara, CCleaner juga memiliki fitur data wiping.
- Blancco Drive Eraser: Software profesional yang sering digunakan oleh perusahaan besar untuk menghapus data secara permanen.
Kapan Sebaiknya Melakukan Data Wiping?
Data wiping sebaiknya dilakukan dalam beberapa situasi berikut:
- Sebelum Menjual atau Memberikan Perangkat: Baik saat Anda menjual atau mendonasikan komputer, smartphone, atau perangkat elektronik lainnya, pastikan data Anda telah dihapus dengan benar.
- Setelah Perangkat Usang atau Rusak: Sebelum membuang perangkat yang rusak atau tidak terpakai, lakukan proses data wiping untuk menghindari kebocoran data.
- Setelah Menggunakan Perangkat untuk Proyek Sensitif: Untuk perangkat yang digunakan dalam proyek atau pekerjaan dengan data sensitif, segera lakukan wiping setelah proyek selesai.
Mitos Seputar Data Wiping
Ada beberapa mitos yang sering disalahpahami terkait data wiping:
- Mitos: Memformat Ulang Sudah Cukup: Banyak orang berpikir bahwa memformat ulang perangkat sudah cukup untuk menghapus data secara permanen. Namun, data yang dihapus dengan cara ini masih bisa dipulihkan dengan software recovery.
- Mitos: Hanya Menghapus File Cukup: Menghapus file secara manual atau memindahkannya ke recycle bin tidak menghilangkan data sepenuhnya. Perlu proses wiping agar data benar-benar hilang.
- Mitos: SSD Tidak Perlu Wiping: Meskipun SSD memiliki cara kerja yang berbeda dengan HDD, mereka tetap membutuhkan proses wiping untuk menghapus data secara permanen.
Mengapa Anda Harus Menggunakan Jasa Profesional untuk Data Wiping?
Meskipun ada banyak alat yang tersedia untuk melakukan data wiping, menggunakan jasa profesional sangat disarankan, terutama untuk perusahaan atau data yang sangat sensitif. Jasa profesional seperti Surya Prima Sakti menyediakan layanan data wiping yang aman, efisien, dan sesuai dengan standar regulasi.
Dengan teknologi terkini, Surya Prima Sakti memastikan bahwa data Anda benar-benar terhapus tanpa meninggalkan jejak, sehingga Anda bisa terhindar dari risiko kebocoran data dan pelanggaran hukum.
Jika Anda membutuhkan solusi yang aman dan andal untuk menghapus data sensitif dari perangkat Anda, Surya Prima Sakti siap membantu. Dengan layanan data wiping yang terbukti aman, profesional, dan sesuai dengan regulasi, kami memberikan solusi terbaik untuk melindungi privasi dan data penting Anda. Hubungi kami segera untuk konsultasi lebih lanjut!