DAS vs SAN vs NAS: Memahami Jenis-Jenis Storage
Isi Artikel
Sebuah sistem penyimpanan data yang aman, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis adalah hal yang sangat krusial bagi proses bisnis, entah itu bisnis kecil maupun korporasi raksasa.
Tapi, tidak semua Storage System cocok untuk semua tipe bisnis.
Nyatanya, memilih storage system yang salah justru bisa menjadi penghambat yang bisa memperlambat atau bahkan mematikan proses bisnis.
Pertama-tama, apa itu Storage?
Storage adalah sebuah tempat perusahaan menyimpan dan menangani data-data mereka.
Sebuah Storage System harus bisa menampung data-data dan memastikan data tersebut aman, dan siap ditarik lagi jika diperlukan.
Apa Saja Jenis Storage?
1. Direct Attached Storage
DAS adalah jenis storage yang dihubungkan langsung kepada perangkat komputer atau workstation di sebuah perusahaan, sesuai namanya (“direct attached” storage)
Contoh DAS adalah HardDisk Eksternal dan Flashdisk. Kedua perangkat ini menyimpan data begitu mereka dihubungkan ke perangkat komputer.
Dibandingkan dengan jenis storage lainnya, DAS tergolong sederhana, mudah digunakan, dan memiliki harga yang murah.
DAS cocok digunakan oleh bisnis kecil dengan jumlah karyawan sedikit yang tidak perlu membagikan data ke semua karyawan mereka.
Misalnya, sebuah studio fotografi yang ingin menyimpan file-filenya.
2. Storage Area Network
SAN adalah sistem penyimpanan yang difokuskan untuk menyimpan dan menangani file dalam jumlah besar (block-level storage) dengan kecepatan tinggi.
Teknologi canggih yang membuat SAN begitu cepat dan dapat menampung banyak file ini membutuhkan biaya yang mahal.
Dengan investasi awal yang besar itu, SAN menghadirkan banyak sekali keunggulan dibanding sistem penyimpanan lainnya, seperti keamanan maximal, cadangan data dan flexibilitas tinggi.
SAN cocok digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dan data center yang membuat berbagi data antar seluruh karyawan bisa dilakukan dengan aman dan efisien.
3. Network Attached Storage
NAS—sesuai namanya—adalah jenis storage yang terhubung kepada network, bukan kepada komputer.
Dengan setup ini, NAS menjadi sebuah tempat penyimpanan data yang tersentralisasi dan bisa digunakan untuk berbagi data secara jarak jauh (remote).
NAS juga memiliki satu keunggulan besar, yaitu skalabilitas, atau bisa berkembang mengikuti kebutuhan bisnis.
Skalabilitas ini setara dengan efisiensi dan skalabilitas cloud-based server,tapi dengan keamanan dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
NAS merupakan solusi yang tepat untuk untuk bisnis tingkat menengah yang ingin berkembang dengan pesat.
Efisiensi, ruang penyimpanan, kecepatan, keamanan dan skalabilitas yang ditawarkan NAS sangat bernilai tinggi, tapi tetap dengan harga yang terjangkau.
Oleh karena itu juga, banyak brand yang tidak segan untuk terus memperkuat dan berinovasi di teknologi NAS ini.
Salah satu brand yang telah kami rasakan sendiri efektivitasnya adalah Synology.
Fitur apa saja yang dtawarkan Synology?
Flexibilitas Tinggi lewat User Interface
Terkadang, yang membedakan teknologi biasa dari teknologi luar biasa adalah seberapa mudah dipahami User Interface atau UI-nya.
Synology menerapkan User Interface yang sangat mudah dipahami penggunanya dalam mengelola atau berbagi file.
Seberapa mudah dipahami? UI yang ditawarkan Synology dimodel layaknya desktop biasa.
“Desktop” ini bukan hanya menjadi tempat di mana user bisa mengakses file-file perusahaan.
Di sini para user juga bisa meng-install aplikasi-aplikasi spesial dari Synology yang dapat membantu pekerjaan mereka, seperti:
- Active Backup for Bussiness
- Hyper Backup
- Virtual Machine Manager
- VPN Server
- Surveillance
- …dan masih banyak lagi
Beberapa aplikasi ini bahkan open-source, seperti Docker, Joomla, dan WordPress.
Melalui UI yang mudah dipahami ini, Synology memberikan penggunanya beragam keunggulan lainnya, seperti flexibilitas kegunaannya yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan perusahaannya dengan mudah.
Keamanan dan BackupTerpercaya
Synology memiliki beberapa fitur unggulan yang akan memperketat keamanan data perusahaan.
Salah satu contoh fitur ini adalah Secure SignIn Service yang akan membatasi siapa-siapa saja yang bisa mengakses file di dalam storage, dengan sistem login menggunakan username dan password mereka.
Selain itu, pengguna juga bisa menambahkan fitur keamanan lain yang tidak kalah pentingnya, seperti Surveillance Station, Domotz Network Monitoring, Antivirus by McAfee, dan Bitdefender for MailPlus.
Kalau sampai terjadi kegagalan data, user juga tidak perlu takut, karena Synology juga menawarkan beberapa fitur backup seperti Active Backup for Busines dan Hyper Backup.
Manajemen dan Maintenance yang Mudah
Dengan UI yang mudah dipahami, tentunya manajemen data dan storage space menjadi lebih mudah.
Perangkat Synology juga memiliki maintenance yang bisa dilakukan oleh siapapun asal sudah mengerti dasar penggunaannya.
Website official Synology juga memiliki bagian tutorial lengkap dan komprehensif untuk membantu pengguna yang kebingungan.
Tentunya, pengguna juga bisa memanggil bantuan profesional untuk menangani perangkat ini.
Akses Remote melalui Internet
Synology memiliki cara agar storage system-nya ini bisa diakses melalui internet tanpa biaya tambahan, menggunakan fitur “Quickconnect”.
Menggunakan fitur ini, kegunaan Synology tidak lagi terhambat oleh lokasi kantor yang ada, karena data-datanya dapat diakses dari mana pun dan kapan pun.
Quickconnect makin krusial lagi jika kita mengingat banyaknya pekerjaan yang kini bisa dilakukan secara remote (WFH) sejak pandemi Covid-19 yang lalu.
Karyawan maupun perusahaan sekarang sadar bahwa pekerjaan yang dilakukan dari rumah sama pentingnya dengan yang dilakukan di kantor atau lapangan.
Puluhan Fitur Berguna Lainnya
Yang tertulis di artikel ini hanyalah sebagian fitur yang ditawarkan oleh Synology NAS. Masih ada puluhan fitur lain, dan berbagai spesifikasi yang siap memanjakan penggunanya.
Synology telah menjadi salah satu brand NAS terpercaya bagi ribuan perusahaan karena ruang penyimpanannya, keamanan, fleksibilitas, dan berbagai macam fiturnya.
Sign up for Our Email Newsletter