Mau Pasang CCTV? Ini Panduan Lengkapnya!

wajib baca. panduan lengkap memasang cctv profesional

Table of Content

Closed-Circuit Television atau CCTV sekarang sudah menjadi standar system keamanan di perusahaan, kantor, perumahan, dan masih banyak lagi. Fungsi CCTV adalah mengawasi dan merekam aktifitas di suatu lokasi.

Kalau satu tempat memiliki CCTV, maka keamanan tempat itu pasti lebih terjaga, dan keberadaan CCTV itu sendiri terkadang sudah cukup untuk membuat pelaku kejahatan berpikir dua kali.

Funfact: Biasanya, orang-orang menyebut kamera CCTV sebagai ”CCTV” saja. Tapi, CCTV itu bukan hanya sekadar kamera. Keseluruhan sistem dari kamera sampai menuju ruang kontrol disebut sebagai sistem CCTV.

Lantas, bagaimanakah cara menginstalasi CCTV ini?

Pada artikel ini, kita akan bahas lengkap dari awal sampai akhir tentang cara menginstall CCTV

Tadi sudah disebutkan bahwa CCTV bukan hanya mengacu pada kamera-kamera saja, melainkan pada keseluruhan sistemnya. Jadi, system CCTV itu seperti apa?

Berikut adalah gambar topologi CCTV yang sederhana:

topologi cctv sederhana

Di topologi sederhana ini, kita bisa melihat bahwa kamera-kamera CCTV terhubung ke sebuah mesin bernama Switch. Switch ini lah yang menjadi kunci bekerjanya sistem CCTV, karena switch ini berperan sebagai penghubung antara kamera-kamera tadi dengan komponen-komponen lainnya.

Jika kita mau memasang sistem CCTV, tentunya kita harus paham dulu tentang semua komponen-komponen CCTV; dari kamera sampai ke monitor display-nya. Maka dari itu, mari kita bahas satu-per-satu:

  1. Kamera

Kamera CCTV ada dua jenis yaitu Analog dan IP/Network. Sesuai namanya, kamera Network bisa menyalurkan gambar melalui jaringan, sedangkan kamera Analog tidak bisa. Jaman sekarang, kamera yang sering digunakan adalah kamera Network.

perbedaan cctv analog dan ip

Kamera CCTV pun sekarang bukan hanya bisa memantau saja. Kini, kamera-kamera ini dilengkapi dengan beragam fitur mulai dari proteksi yang kokoh, video analytics, two-way audio, night vision, heat sensor, dan masih banyak lagi. Bentuk, jenis, dan tipe-nya pun juga ada berbagai variasi.

Ada begitu banyak jenis-jenis kamera CCTV yang didesain untuk memenuhi niche yang berbeda-beda, mulai dari kamera yang didesain khusus untuk pengawasan lalu lintas yang efektif, sampai ke kamera yang dirancang untuk mengawasi tingkat ketinggian air.

  • Switch

Switch adalah mesin yang berfungsi menjadi penghubung antara komponen-komponen lainnya di dalam sistem CCTV. Sebagaimana bisa dilihat di gambar, ada beberapa port di mana komponen lain pada CCTV nanti akan dihubungkan.

  • Network Video Recorder  (NVR)

Network Video Recorder atau NVR adalah perangkat yang berfungsi untuk merekam dan menyimpan hasil pemantauan CCTV. Gambar yang dipantau oleh kamera disalurkan ke switch, dan kemudian disalurkan ke NVR yang akan menyimpan rekaman gambar tersebut.

Selain itu, NVR juga bisa disalurkan ke display device agar hasil rekaman bisa dilihat secara real-time maupun saat perlu diakses.

  • Modem / Router Wi-Fi

Modem / Router Wi-Fi berfungsi untuk mengirim sinyal melalui jaringan internet. Dengan menghubungkan kamera CCTV ke modem/router wi-fi (melalui switch), kita bisa mengakses gambar yang dipantau oleh kamera melalui perangkat yang terhubung ke internet.

  • Video Management System

Video Management System atau VMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mengatur tampilan rekaman & tinjauan langsung dari sistem CCTV. Video management system sangatlah penting untuk kita pilih dengan tepat, karena VMS adalah software yang paling sering digunakan oleh user.

Jadi, kita harus bisa memilih VMS yang nyaman digunakan dan memiliki fitur, keamanan, serta sistem yang terpercaya. Dari berbagai brand VMS, ada dua merk VMS yang seringkali dipilih perusahaan, yaitu Nx Witness dan Milestone XProtect.

Planning & Mapping Camera

Setelah memahami komponen-komponen utama CCTV, langkah berikutnya adalah merencanakan dan memetakan penempatan kamera-kamera CCTV. Proses ini penting untuk memastikan cakupan pengawasan yang optimal dan efektif.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Identifikasi Area yang Akan Dipantau
    Tentukan area atau lokasi yang akan dipantau oleh kamera CCTV. Identifikasi titik-titik strategis seperti pintu masuk, area parkir, lorong, tangga, atau ruang publik lainnya yang perlu dipantau secara terus-menerus atau tertentu.

  • Pilih Tipe Kamera yang Sesuai
    Sesuaikan tipe kamera dengan kebutuhan pengawasan di setiap area. Misalnya, gunakan kamera dengan fitur night vision untuk area gelap atau kamera dengan wide-angle lens untuk cakupan yang lebih luas. Perhatikan juga faktor lingkungan seperti cuaca dan kondisi lingkungan sekitar.

  • Tentukan Jumlah dan Penempatan Kamera
    Hitung jumlah kamera yang diperlukan dan tentukan posisi penempatannya. Pastikan setiap sudut penting tercakup dengan baik oleh kamera. Pertimbangkan juga sudut pandang, overlap cakupan, dan kemungkinan blind spot.

  • Konsiderasi Teknis
    Pertimbangkan faktor-faktor teknis seperti jarak pemantauan, resolusi kamera, tipe kabel yang akan digunakan, dan kemampuan perekaman (recording) yang dibutuhkan. Jika diperlukan, lakukan pengukuran dan perhitungan lebih lanjut untuk memastikan kamera dapat berfungsi optimal
a man working on a wall with a screwdriver
  • Pilih Tipe Kamera yang Sesuai
    Sesuaikan tipe kamera dengan kebutuhan pengawasan di setiap area. Misalnya, gunakan kamera dengan fitur night vision untuk area gelap atau kamera dengan wide-angle lens untuk cakupan yang lebih luas. Perhatikan juga faktor lingkungan seperti cuaca dan kondisi lingkungan sekitar.

  • Tentukan Jumlah dan Penempatan Kamera
    Hitung jumlah kamera yang diperlukan dan tentukan posisi penempatannya. Pastikan setiap sudut penting tercakup dengan baik oleh kamera. Pertimbangkan juga sudut pandang, overlap cakupan, dan kemungkinan blind spot.

  • Considerasi Teknis
    Pertimbangkan faktor-faktor teknis seperti jarak pemantauan, resolusi kamera, tipe kabel yang akan digunakan, dan kemampuan perekaman (recording) yang dibutuhkan. Jika diperlukan, lakukan pengukuran dan perhitungan lebih lanjut untuk memastikan kamera dapat berfungsi optimal.

  • Buat Peta Pemetaan Kamera
    Buat peta yang menunjukkan posisi kamera-kamera CCTV beserta area cakupannya. Gunakan software pemetaan atau aplikasi khusus untuk membantu visualisasi. Hal ini akan memudahkan instalasi dan pemeliharaan di masa depan.

Jika merasa kesulitan atau memerlukan bantuan lebih lanjut, konsultasikan dengan profesional CCTV untuk mendapatkan saran yang tepat. Mereka dapat memberikan masukan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka dalam merancang sistem pengawasan yang efektif.

Cara Memasang CCTV

Setelah Anda merencanakan dengan teliti, langkah berikutnya adalah melakukan pemasangan CCTV secara fisik. Proses pemasangan ini membutuhkan beberapa langkah yang harus Anda ikuti dengan teliti untuk memastikan sistem CCTV berfungsi dengan baik. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Persiapan Peralatan dan Bahan

Pertama-tama, pastikan Anda memiliki semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan CCTV. Ini termasuk kamera CCTV, kabel coaxial atau UTP, konektor BNC atau RJ45, bracket mounting, power supply, dan peralatan instalasi lainnya. Pastikan juga Anda memiliki peralatan keselamatan seperti helm dan sarung tangan untuk melindungi diri Anda selama proses pemasangan.

  1. Pemasangan Kamera

Pasang bracket mounting pada lokasi yang telah Anda pilih. Pastikan bracket terpasang kuat dan sejajar untuk mendukung bobot kamera dengan baik. Kemudian, pasang kamera ke bracket mounting dengan mengikuti petunjuk instalasi yang diberikan oleh produsen.

Pastikan kamera terpasang dengan aman dan tidak bergoyang. Sesuaikan sudut pandang kamera sesuai dengan area yang ingin dipantau. Pastikan tidak ada objek yang menghalangi pandangan kamera.

  1. Pemasangan Kabel

Setelah kamera terpasang, pasang kabel coaxial atau UTP dari kamera ke perangkat perekam (NVR) atau ke switch. Pastikan kabel terpasang dengan rapi dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

  1. Pengaturan Kamera

Setelah semua kabel terpasang, lakukan pengaturan pada kamera CCTV. Sesuaikan sudut pandang, resolusi, dan fitur-fitur lainnya sesuai dengan kebutuhan pengawasan Anda. Pastikan juga kamera dapat terhubung dengan jaringan yang ada untuk pemantauan jarak jauh jika diperlukan.

Aktifkan fitur tambahan seperti deteksi gerakan atau alarm sesuai kebutuhan. Atur juga pengaturan lain seperti resolusi dan frame rate sesuai dengan kebutuhan pengawasan.

Pengaturan CCTV adalah topik yang luas, jadi kita akan bahas lebih lanjut di Bab 4.

  1. Pengujian

Setelah pemasangan selesai, lakukan pengujian untuk memastikan bahwa semua kamera CCTV berfungsi dengan baik. Periksa kualitas gambar, cakupan area, dan koneksi kamera ke perangkat perekam. Jangan lupa untuk memastikan tidak ada masalah dengan koneksi atau instalasi.

6. Sembunyikan Kabel

Sembunyikan kabel dengan rapi untuk menjaga tampilan yang bersih dan mencegah kerusakan akibat gangguan dari pihak luar. Usahakan agar kabel yang tersembunyi ini tetap tertata dengan rapi. Ini supaya saat seumpama diperlukan maintenance di masa depan, kita tidak direpotkan dengan kabel yang berantakan.

7. Dokumentasi

Buat dokumentasi yang mencatat lokasi pemasangan, konfigurasi kamera, dan pengaturan tambahan yang telah dilakukan. Dokumentasi ini harus kita simpan, karena sangat berguna untuk referensi jika ada kebutuhan maintenance di masa mendatang.

Secara garis besar, itu adalah cara untuk melakukan pemasangan CCTV. Tapi, setelah dipasang, sistem CCTV masih perlu melalui beberapa pengaturan dan pengujian. Jadi, mari kita bahas lebih lanjut tentang dua bagian itu.

Mengatur Setting CCTV

Setelah proses pemasangan fisik selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan pengaturan pada sistem CCTV. Pengaturan ini meliputi konfigurasi kamera, pengaturan jaringan, dan pengaturan perekam.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Konfigurasi Kamera

a. Alamat IP: Setiap kamera CCTV harus memiliki alamat IP yang unik untuk dapat diakses dalam jaringan. Pastikan alamat IP kamera tidak bertabrakan dengan alamat IP lain dalam jaringan.

b. Resolusi dan Frame Rate: Atur resolusi dan frame rate kamera sesuai dengan kebutuhan. Resolusi yang lebih tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih jelas namun memerlukan bandwidth yang lebih besar.

c. Kompresi Video: Pilih jenis kompresi video yang sesuai untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan ruang penyimpanan. Format kompresi yang umum digunakan adalah H.264 atau H.265.

d. Fitur Tambahan: Aktifkan fitur-fitur tambahan seperti deteksi gerakan, alarm, atau IR (Infrared) untuk meningkatkan keamanan dan fungsionalitas pengawasan.

  1. Pengaturan Jaringan

a. Port Forwarding: Untuk mengakses kamera dari jarak jauh melalui internet, Anda perlu mengatur port forwarding pada router Anda. Atur port forwarding untuk port yang digunakan oleh kamera CCTV (biasanya port 80 untuk HTTP dan port 554 untuk RTSP).

b. Dynamic DNS (DDNS): Jika alamat IP Anda bersifat dinamis, gunakan layanan DDNS untuk memberikan alamat yang mudah diingat untuk kamera CCTV Anda.

c. VPN (Virtual Private Network): Untuk mengamankan akses dari jarak jauh, gunakan VPN untuk membuat koneksi yang aman antara perangkat Anda dan jaringan CCTV.

  1. Pengaturan Perekam (NVR)

a. Penambahan Kamera: Tambahkan kamera ke NVR dengan memasukkan informasi kamera seperti alamat IP dan kredensial login. Pastikan NVR dapat mendeteksi kamera CCTV dengan benar.

b. Pengaturan Perekaman: Atur pengaturan perekaman seperti mode perekaman (continuous, motion-triggered, atau scheduled), resolusi rekaman, dan retensi data.

c. Monitoring dan Pengelolaan: Pastikan NVR dapat diakses dari jarak jauh untuk pemantauan dan pengelolaan data.

  1. Test Pengaturan Koneksi

a. Pengujian Koneksi: Lakukan pengujian untuk memastikan bahwa kamera terhubung dengan baik ke perekam dan dapat merekam gambar dengan baik.

b. Pemantauan: Monitor pemantauan untuk memastikan bahwa Anda dapat melihat gambar dari kamera dengan jelas dan tanpa gangguan.

  1. Penjadwalan Pemeliharaan

a. Buat jadwal pemeliharaan Rutin: Buat jadwal untuk melakukan pemeliharaan rutin seperti membersihkan kamera dan memeriksa kabel untuk memastikan koneksi yang baik.

b. Buat jadwal update Firmware: Selalu perbarui firmware kamera dan perangkat lunak perekam untuk memastikan keamanan dan kinerja yang optimal. Agar hal ini selalu terjaga, buatlah jadwal untuk melakukan pemeriksaan versi firmware dan apakah ada update atau tidak.

Setelah diatur, sistem CCTV bisa kita gunakan. Tapi, kita tetap harus melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin.

Apa saja yang perlu kita periksa dan pelihara secara rutin? Itu akan kita bahas di sub-bab berikutnya.

Perawatan dan Pemeliharaan CCTV

Perawatan dan pemeliharaan rutin sangat penting untuk menjaga agar sistem CCTV tetap berfungsi dengan baik dan optimal. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk merawat dan memelihara sistem CCTV Anda:

  1. Pembersihan Kamera
    • Bersihkan kamera secara berkala dari debu, kotoran, dan sisa-sisa lain yang dapat mengganggu kualitas gambar.
    • Gunakan kain lembut dan non-abrasif untuk membersihkan lensa dan body kamera.
  2. Pengecekan Kabel
    • Periksa kabel secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat memengaruhi koneksi.
    • Ganti kabel yang rusak atau aus dengan yang baru untuk menjaga kualitas sinyal.
  3. Update Firmware
    • Selalu perbarui firmware kamera dan perangkat perekam (NVR) untuk memastikan keamanan dan kinerja yang optimal.
    • Periksa situs web produsen secara berkala untuk mendapatkan pembaruan firmware terbaru.
  4. Pengecekan Sistem
    • Lakukan pemeriksaan rutin terhadap sistem CCTV secara keseluruhan, termasuk kamera, perekam, dan perangkat jaringan.
    • Periksa apakah semua kamera berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah pada perekam atau perangkat jaringan.
  5. Penggantian Komponen
    • Ganti komponen yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik segera setelah terdeteksi.
    • Pastikan untuk menggunakan komponen yang sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen.
  6. Backup Data
    • Buat cadangan data secara teratur untuk menghindari kehilangan rekaman yang penting.
    • Simpan cadangan data di tempat yang aman dan terlindungi dari kerusakan atau pencurian.
  1. Pengaturan Keamanan
    • Periksa pengaturan keamanan pada sistem CCTV Anda secara teratur.
    • Pastikan hanya orang yang berwenang yang memiliki akses ke sistem CCTV dan informasi yang direkam.

Dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin, Anda dapat memastikan bahwa sistem CCTV Anda tetap berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang optimal dalam memantau dan melindungi area yang Anda awasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Chat dengan Surya Prima Sakti
Selamat datang di Surya Prima Sakti!
Ada yang bisa kami bantu?